Salah Kaprah Istilah “Brazilian” Jiu Jitsu

Salah Kaprah Istilah “Brazilian” Jiu Jitsu

Wow, sudah lama sekali saya tidak update isi blog ini karena berbagai kesibukan lainnya.

Ketimbang blog ini jadi berdebu dan mati suri, saya ingin address salah satu isu yang sering jadi kesalahpahaman atau salah kaprah di kalangan awam yaitu mengenai istilah “Brazilian” jiu jitsu (BJJ).

Banyak kalangan awam, sama seperti saya juga dulu sebelum belajar BJJ, mempunyai pandangan bahwa jiu jitsu dari Brazil ini berbeda jauh dengan jiu jitsu yang berasal dari Jepang.

Pandangan tersebut gak sepenuhnya salah tapi pada dasarnya, baik itu dari Brazil maupun Jepang, sebutan aslinya adalah “jiu jitsu” saja tanpa embel-embel “Brazilian”, “Japanese” ataupun “Traditional” dan sebagainya.

Kok bisa begitu?

Untuk lebih jelasnya, kita harus mulai dari penjelasan asal muasal BJJ itu sendiri dan apa hubungannya dengan jiu jitsu yang berasal dari Jepang.

BJJ tidak bisa dipisahkan dari jiu jitsu tradisional Jepang yang kemudian dimodernisasi menjadi judo oleh Jigoro Kano.

Salah satu murid Jigoro Kano, Mitsuyo Maeda, berkelana keliling dunia pada awal abad ke-20.

Maeda adalah seorang prize fighter atau petarung profesional. 

Di masa-masa itu belum ada kompetisi MMA resmi seperti UFC tapi banyak pertandingan-pertandingan bare knuckle, catch wrestling dan campuran keduanya.

Maeda berhasil mendominasi dunia baku hantam pada waktu itu dengan judo-nya.

Dalam perjalanannya, akhirnya Maeda sampai ke Brazil dan banyak mengalahkan petarung-petarung di situ sehingga akhirnya menarik perhatian patron dari keluarga Gracie, klan aristokrat yang nenek moyangnya berasal dari Skotlandia.

Carlos Gracie, yang pertama kali belajar dari Maeda, kemudian mengajarkan ilmu tersebut kepada saudaranya, Helio Gracie.

Baik Carlos dan Helio pada dasarnya belajar judo dari Maeda.

Ketika dua bersaudara ini ingin mendirikan perguruan sendiri, mereka dilarang memakai kata “judo” karena sudah menjadi identitas nasional Jepang. Sedikit catatan; hal ini tidak berlaku lagi di masa sekarang karena jamannya sudah berbeda dengan jaman di awal abad 20.

Akhirnya Maeda mengusulkan mereka memakai istilah jiu jitsu saja sehingga lahirlah klub Gracie Jiu Jitsu.

Munculnya istilah "Brazilian" jiu jitsu secara tidak sengaja

Sedari awal, Carlos dan Helio selalu memakai branding “Gracie” jiu jitsu tanpa embel-embel “Brazilian” sama sekali.

Klub-klub jiu jitsu lain yang kemudian bermunculan di Brazil pun semuanya memakai nama brand masing-masing tanpa membawa-bawa identitas nasional Brazil.

Intinya buat orang Brazil ya jiu jitsu itu dari Jepang dan tiap klub bisa menempelkan brand masing-masing sebagai “pembeda” gaya jiu jitsunya.

Anyway, istilah “Brazilian” itu secara tidak sengaja nongol ketika ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) pertama dimenangkan oleh Royce, salah satu anaknya Helio.

Komentator UFC yang waktu itu masih awam menyebut style Royce sebagai “Brazilian” jiu jitsu karena dia berasal dari Brazil dan bela dirinya jiu jitsu. Padahal banner yang dibawa Royce waktu itu adalah Gracie Jiu Jitsu tanpa embel-embel Brazilian.

Sejak kesilapan lidah itu maka orang-orang Amerika yang waktu itupun masih awam akhirnya terbawa buat bilang jiu jitsu yang dilakukan orang Brazil itu adalah Brazilian jiu jitsu.

Efek dominonya berlanjut ke seluruh dunia sehingga semua jiu jitsu yang berasal dari Brazil praktisinya disebut Brazilian jiu jitsu.

Terus BJJ sama jiu jitsu Jepang tuh sama atau gak?

Nah ini agak susah jelasinnya.

Pada dasarnya; jiu jitsu yang dari Jepang mampir ke negara lain langsung dari negeri mataharinya itu emang beda development-nya dengan jiu jitsu yang mampir dulu ke Brazil.

Jiu jitsu tradisional Jepang lebih banyak menggunakan teknik standing dan di beberapa perguruan juga mengajarkan banyak serangan dengan senjata. 

Sementara itu, BJJ lebih fokus pada pertarungan di ground untuk mencari posisi dominan atau mengunci lawan.

Pada awalnya, Carlos dan Helio itu belajarnya ya jiu jitsu/judo tradisional.

Trace-nya masih ada di klub-klub jiu jitsu yang lineage-nya ke Helio, seperti Rickson Gracie Jiu Jitsu dan Valente Brothers Jiu Jitsu. Di klub-klub ini self defense, termasuk skenario simulasi melawan orang bersenjata, masih menjadi kurikulum dominan.

Cuma dalam perkembangannya, Carlos melihat sports jiu jitsu lebih gampang dijual ke publik mainstream ketimbang self defense. Jadi muncullah the so-called 2 mazhab utama di Brazilian jiu jitsu: sports (Carlos) dan self defense (Helio).

Hans David
Socials:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 HansDavidian.com - BJJ Coach at DW BJJ